Penjajahan
Indonesia
A. LATAR BELAKANG TIMBULNYA PENJAJAHAN
DI INDONESIA
Timbulnya penjajahan di indonesia secara garis besar
disebabkan oleh dua faktor yakni faktor internal dan faktor eksternal. Secara
terperinci faktor-faktor tersebut sebagai berikut.
1. Faktor Ekstern
Adalah kondisi yang terjadi di
Eropa sehingga memungkinkan terjadinya penjajah-an di Indonesia tidak lepas
dari masuknya bangsa Barat ke Asia Tenggara pada abad ke- 16 yang secara
bertahap membawa bangsa Indonesia ke lingkup perdagangan Inter-nasional dan
bersamaan dengan itu pula secara tahap demi setahap kekuasaan asing mulai masuk
ke tanah air kita. Yang menyebabkan bangsa Eropa datang ke Indonesia karena di
dorong oleh faktor-faktor.
a.
Berkembangnya keyakinan akan kebenaran.
b.
Berlangsungnya zaman Renaissance di Eropa
c.
Berkembangnya kekuasaan Islam di daerah
Afrika Utara dan pantai timur Laut Tengah.
d.
Semangat Reconquesta atau semangat perang salaib.
e. Ambisi untuk mencari daerah-daerah baru
dalam rangka mengemban tugas mencari kekayaan, kejayaan dan penyebaran agama
Nasrani.
f.
Adanya perjanjian Tordessila (7 Juni
1494).
2.
Faktor
Intern atau Kondisi yang Memungkinkan Bangsa Asing Menjajah Indonesia
a. Kontak
hubungan perdagangan.
b. Penghasil
rempah-rempah terbesar.
c. Belum
adanya rasa persatuan antara kerajaan yang satu dengan kerajaan yang lain.
B. KARAKTERISTIK PENJAJAHAN PORTUGIS,
SPANYOL, INGGRIS, BELANDA DAN JEPANG
1.
Karakteristik
Penjajahan Portugis
Faktor
penyebab portugis mengadakan ekspansi ke arah Timur disebabkan oleh per-janjian
Tordesilas oleh Paus Alexander VI di Roma. Setelah Portugis berhasil mengua-sai
Asia Tenggara khususnya selat malaka (1511), dari sinilah Portugis mengirimkan
angkatan perangnya ke Maluku dipimpin oleh Antonio d’Abreu. Portugis berhasil
me-monopoli perdagangan ini berarti rakyat harus menjual rempah-rempahnya ke
Portugis dengan dengan harga yang telah ditentukan oleh Portugis yang cenderung
lebih murah, barang siapa menentang diancam dengan kekerasan senjata. Kerajaan
Islam yang ber-hadapan langsung dengan Portugis ialah Demak, Ternate, dan Aceh.
2.
Karakteristik
Penjajahan Spanyol
Sesuai dengan perjanjian Tordesilas bahwa Spanyol mendapat
bagian wilayah Barat rombongan kapal Spanyol bertolak dari negerinya menuju ke
arah Barat, di bawah pim-pinan Magelhaen. Sesudah itu mereka tiba di lautan
terbuka yang amat luas yaitu, Sa-mudra Pasifik (Laut Teduh). Rombongan kapal
Spanyol ini setelah melintasi Samudra Pasifik, tiba di Filipina. Magelhaen
sendiri tewas dalam perang dengan penduduk pulau Cebu (baca Sebu) di Filipina.
Akan tetapi rombongannya, meneruskan perjalanan ke Maluku dan tiba di Tidore
tahun 1521.
3.
Karakteristik
Penjajahan Inggris
Pelayaran orang-orang Inggris ke kawasan Asia
Tenggara dan dunia Timur pada umumnya tertinggal jika dibandingkan dengan
pelayaran orang-orang Portugis. Hal ini disebabkan perhatian Inggris lebih
dicurahkan ke benua Amerika disamping belum me-ngetahui betul jalan menuju ke
Timur yang melewati Tanjung Harapan. Pada tahun 1980 F. Drake dalam perjalanan
keliling dunia singgah di Ternate, setelah berlayar me-ngarungi Lautan Pasifik.
4.
Karakteristik
Penjajahan Belanda
Kehadiran Belanda ke Indonesia semata-mata didorong
oleh upaya mencari sendiri rempah-rempah ke Indonesia sehingga awal
kedatangannya tidak dianggap memba-hayakan kedudukan penguasa-penguasa pribumi.
Ekspedisi pertama tahun 1596 dipim-pin oleh Cornelis de Houtman berhasil
mendarat di Banten, keberhasilan ini disambut baik oleh masyarakat pendagang
Belanda sehingga pada waktu yang tidak begitu lama telah banyak para pedagang
Belanda sampai di Maluku. Oleh karena kehadiran mereka disini tidak di
koordinasi oleh pemerintah Belanda maka diantara mereka terjadi per-saingan
tidak sehat, untuk mengatasi persaingan ini dibentuklah kongsi dagang Belanda
pada tanggal 20 Maret 1602 dan di beri nama Vereenigde Oost Indische Compagnie
(VOC). Tujuan di bentuknya Voc ini adalah mencari keuntungan sebesar-besarnya
de-ngan jalan melawan persaingan baik dari dalam maupun dari luar negeri
(Portugis, Spa-nyol, dan Inggris). Hak monopoli ini merupakan hak kedaulatan
yang di miliki VOC sehingga memiliki :
a. hak
membuat perjanjian dengan raja-raja di kawasan tersebut.
b. hak
untuk menyatakan perang dan mengadakan perdamaian.
c. hak
membuat senjata dan mendirikan perbentengan.
d. hak
mencetak uang.
e. hak
mengangkat dan menghentikan para pegawainya.
f. hak
mengadili perkara, dan
g. hak
oktroi ini berlaku untuk jangka waktu 21 tahun.
di tubuh VOC sendiri semakin keropos akibat korupsi
sehingga pada tanggal 31 Desem- ber 1799
VOC dinyatakan bubar.
5.
Karakteristik
Penjajahan Jepang
Dengan program yang di lancarkan oleh jepang untuk
membentuk per- semakmuran bersama Asia Timur Raya mendapat sebutan positif dari
rak-yat Asia dan Fasifik umumnya, khususnya Indonesia sehingga kedatangan
Jepang di Indonesia tidak mendapat perlawanan bahkan di sambut dengan senang
hati sebagai saudara tua yang akan membebaskan rakyat Indonesia dari penindasan dan penjajahan bangsa Barat.
Sebenarnya apa yang disebut kemakmuran bersama oleh Jepang tidak lain adalah
kemakmuran bagi Jepang sendiri. Semakin sadar setelah tentara Jepang yang
disertai sipilnya mulai mela-kukan pemerasan atas segala kekayaan Indonesia
untuk kepentingan peperangan atau untuk kepentingan negara Jepang khususnya.
Pada itu penderitaan rakyat yang di alami melalui tanam paksa.
C. AKIBAT-AKIBAT DARI PENJAJAHAN DALAM
BERBAGAI KEHIDUPAN
1.
Bidang
Ekonomi
Akibat yang
paling nyata adalah setelah diberlakukannya pelaksanaan tanam paksa, bagi
bangsa Indonesia menimbulkan kemiskinan, kesengsaraan dan kelaparan yang
menimpa rakyat petani. Hal ini disebabkan oleh beban pajak, panen yang gagal,
kerja rodi yang jalan terus. Kesengsaraan ini menyebabkan banyak penduduk
mengungsi ke tempat lain, mati kelaparan atau terkena wabah penyakit.
2.
Bidang
Politik dan Ideologi
Seperti
halnya dalam bidang ekonomi, dalam bidang politik dan ideologi pun kaum
penjajah diupayakan dibekukan atau di kondisikan supaya tidak dapat berkembang.
Melihat kondisi yang demikian maka Jepang pada saat menduduki Indonesia lebih
was-pada dengan melarang semua partai politik yang pernah berdiri dan
berkembang di In-donesia pada saat pemerintah kolonial Belanda. Sebagai
pengganti nya sendiri, misal-nya Gerakan Tiga A, Putera, Jawa Hokokai.
3.
Bidang
Sosial Budaya
Sekitar tahun
1908 seluruh kerajaan di Indonesia telah sepenuhnya dikuasai dan tunduk kepada
kekuasaan kolonial Belanda. Oleh karena itu, di beberapa daerah timbul
huru-hara perlawanan rakyat yang bersifat lokal menentang pungutan-pungutan
pajak yang memberatkan dan bentuk-bentuk pemerasaan dan penindasan, terjadi
pula diskriminasi rasial dimana masyarakat Indonesia dibagi menjadi tiga
golongan berdasarkan keturunan dan asal usul.
Karakteristik
dan Dinamika Perjuangan Bangsa Indonesia dalam Mencapai Kemerdekaan
A. FAKTOR PENDORONG TIMBULNYA
KEBANGKITAN NASIONAL
Secara umum, kaum penjajah ini memiliki
karakteristik yang sama, yakni dominasi po-litik, eksploitasi politik,
eksploitasi ekonomi serta penetrasi kebudayaan. Hal yang dimak-sud dominasi politikadalah penindasan di
bidang politik karena semua kegiatan yang ber-usaha untuk memajukan kehidupan
bangsa dan perbaikan pemerintahan di Indonesia selalu di awasi dan dilarang.
Sedangkan eksploitasi ekonomiadalah
penindasan dan ketidakadilan di bidang kehidupan sosial, diskriminasi
masyarakat Indonesia menjadi 3 golongan berda-sarkan atas keturunan asal
usulnya, seperti golongan Eropa, golongan Timur Asing dan go-longan Bumiputra
(Pribumi), serta peraturan hukum yang berlaku bersifat diskriminasi rasial.
Disamping faktor dari diri bangsa Indonesia sendiri, peristiwa-peristiwa yang
terjadi di luar negeri turut pula mempengaruhi perkembangan pergerakan nasional
Indonesia. Peristiwa-peristiwa tersebut yaitu.
1. Kemenangan
Jepang terhadap Rusia.
2. Perjuangan
Nasional Rakyat Filipina 1898.
3. Kebangkitan
Nasional India.
4. Revolusi
Nasional Tiongkok atau Cina.
5. Kebangkitan
Nasional di Mesir.
B. KARAKTERISTIK PERJUANGAN BANGSA
INDONESIA PADA MASA PERGERAKAN NASIONAL
Perjuangan
bangsa Indonesia pada dekade ini ditandai dengan lahirnya organisasi Budi Utomo
hingga tercetusnya ikrar Sumpah Pemuda. Organisasi yang cukup berperan dalam
mencapai tujuan tersebut antara lain berikut ini.
1. Organisasi
Budi Utomo 1906-1907.
2. Organisasi
Serikat 1911.
3. Indische
Party 1912.
4. Perhimpunan
Indonesia
5. Partai
Nasional Indonesia 1927
6. Partai
Indonesia Raya
7. Gabungan
Politik Indonesia 1939
8. Sumpah
Pemuda 28 Oktober 1928
C. KARAKTERISTIK PERJUANGAN BANGSA
INDONESIA PADA MASA MENJELANG KEMERDEKAAN
Perjuangan partai politik Indonesia sudah
menggembirakan karena sudah mulai menda-pat perhatian dan tanggapan serius dari
pemerintah kolonial Belanda, hanya disayangkan kegembiraan ini pun harus punah
bersama dengan punahnya Belanda yang harus bertekuk lutut kepada pemerintah
Jepang. Pada masa pendudukan Jepang kehidupan partai politik benar-benar di
petieskan. Jepang menyadari, sepenuhnya dengan adanya kebebasan berpar-tai
politik bagi masyarakat jajahan merupakan bumerang bagi nya.
Karakteristik
dan Dinamika Perjuangan Bangsa dalam Mempertahankan Kemerdekaan
A. PERJUANGAN BANGSA INDONESIA PASCA
PROKLAMASI
Setelah dibacakannya proklamasi kemerdekaan
Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 oleh Sukarno – Hatta atas nama bangsa
Indonesia, ujian pertama atas kewibawaan pemerintah Republik Indonesia terhadap
rakyatnya terjadi pada peristiwa rapat raksasa di lapanga Ikada pada tanggal 19
September 1945. Namun demikian, semangat perlawanan kaum pemuda ter-nyata
semakin memuncak. Selanjutnya pada tanggal 19 September 1945 pecah insiden
ben-dera di Hotel Yamato, Belanda memasang bendera merah-putih-biru di puncak
hotel, para pemuda berhasil merobek warna birunya dan mengibarkannya kembali
sebagai bendera merah putih.
B. KARAKTERISTIK PERJUANGAN BANGSA
INDONESIA PADA MASA RIS SAMPAI DENGAN AWAL PELAKSANAAN DEMOKRASI TER-PIMPIN
Pengakuan Belanda atas kedaulatan RI yang dicapai
dalam Konferensi Meja Bundar di Den Haag Negeri Belanda tanggal 23 Agustus
1949, yang hasilnya di terima dan di ratifikasi oleh KNIP tanggal 6 Desember
1949. Pada tanggal 15 Desember 1949 Sukarno dilantik menjadi Presiden RIS dan
tanggal 20 Desember 1949 Hatta dilantik menjadi Perdana Mentri RIS serta pada tanggal 17 Desember 1949 diadakan
upacara pengakuan kedaulatan. Terjadi pemberontakan , untuk lebih jelasnya
peristiwa-peristiwa tersebut diuraikan sebagai berikut.
1. Peristiwa
APRA di Bandung.
2. Peristiwa
Andi Aziz di Makasar.
3. Peristiwa
RMS di Maluku.
4. Peristiwa
DI/TII
5. Pemberontakan
PRRI dan PERMESTA di Sumatra dan Sulawesi.
6. Pemilu
I Tahun 1955.