Laman

Kamis, 12 Januari 2017

Tujuan Penjas



Tujuan Pendidikan Jasmani
  1. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih 
  2. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik 
  3. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar 
  4. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan 
  5. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis 
  6. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan
  7. Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.
Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani
  1. Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan. eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor non-lokomotor,dan manipulatif, atletik, kasti, rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan beladiri, serta aktivitas lainnya 
  2. Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya 
  3. Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat, ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya 
  4. Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobic serta aktivitas lainnya
  5. Aktivitas air meliputi: permainan di air, keselamatan air, keterampilan bergerak di air, dan renang serta aktivitas lainnya 
  6. Pendidikan luar kelas, meliputi: piknik/karyawisata, pengenalan lingkungan, berkemah, menjelajah, dan mendaki gunung 
  7. Kesehatan, meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari, khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap sehat, merawat lingkungan yang sehat, memilih makanan dan minuman yang sehat, mencegah dan merawat cidera, mengatur waktu istirahat yang tepat dan berperan aktif dalam kegiatan P3K dan UKS. Aspek kesehatan merupakan aspek tersendiri, dan secara implisit masuk ke dalam semua aspek.
Gerak sebagai kebutuhan anak
Dunia anak-anak adalah dunia yang segar, baru, dan senantiasa indah, dipenuhi keajaiban dan keriangan. Demikian Rachel Carson dalam sebuah ungkapannya. Namun demikian, menurut Carson, adalah kemalangan bagi kebanyakan kita bahwa dunia yang cemerlang itu terenggut muram dan bahkan hilang sebelum kita dewasa.


Dunia anak-anak memang menakjubkan, mengandung aneka ragam pengalaman yang mencengangkan, dilengkapi berbagai kesempatan untuk memperoleh pembinaan . Bila guru masuk ke dalam dunia itu, ia dapat membantu anak-anak untuk mengembangkan pengetahuannya, mengasah kepekaan rasa hatinya serta memperkaya keterampilannya.
 
Bermain adalah dunia anak. Sambil bermain mereka belajar. Dalam hal belajar, anak-anak adalah ahlinya. Segala macam dipelajarinya, dari menggerakkan anggota tubuhnya hingga mengenali berbagai benda di lingkungan sekitarn
 
Perbedaan Makna Pendidikan Jasmani Dan Pendidikan Olahraga
Salah satu pertanyaan yang sering diajukan oleh guru-guru penjas belakangan ini adalah : “Apakah pendidikan jasmani?” Pertanyaan yang cukup aneh ini justru dikemukakan oleh yang paling berhak menjawab pertanyaan tersebut.
 
Hal tersebut mungkin terjadi karena pada waktu sebelumnya guru itu merasa dirinya bukan sebagai guru penjas, melainkan guru pendidikan olahraga. Perubahan pandangan itu terjadi menyusul perubahan nama mata pelajaran wajib dalam kurikulum pendidikan di Indonesia, dari mata pelajaran pendidikan olahraga dan kesehatan (orkes) dalam kurikulum 1984, menjadi pelajaran “pendidikan jasmani dan kesehatan” (penjaskes) dalam kurikulum1994.
 
Perubahan nama tersebut tidak dilengkapi dengan sumber belajar yang menjelaskan makna dan tujuan kedua istilah tersebut. Akibatnya sebagian besar guru menganggap bahwa perubahan nama itu tidak memiliki perbedaan, dan pelaksanaannya dianggap sama. Padahal muatan filosofis dari kedua istilah di atas sungguh berbeda, sehingga tujuannya pun berbeda pula. Pertanyaannya, apa bedanya pendidikan olahraga dengan pendidikan jasmani ?
 
Pendidikan jasmani berarti program pendidikan lewat gerak atau permainan dan olahraga. Di dalamnya terkandung arti bahwa gerakan, permainan, atau cabang olahraga tertentu yang dipilih hanyalah alat untuk mendidik. Mendidik apa ? Paling tidak fokusnya pada keterampilan anak. Hal ini dapat berupa keterampilan fisik dan motorik, keterampilan berpikir dan keterampilan memecahkan masalah, dan bisa juga keterampilan emosional dan sosial.
 
Karena itu, seluruh adegan pembelajaran dalam mempelajari gerak dan olahraga tadi lebih penting dari pada hasilnya. Dengan demikian, bagaimana guru memilih metode, melibatkan anak, berinteraksi dengan murid serta merangsang interaksi murid dengan murid lainnya, harus menjadi pertimbangan utama
Konsep Dasar Pendidikan Jasmani
Pengertian Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Lingkungan belajar diatur secara seksama untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan seluruh ranah, jasmani, psikomotor, kognitif, dan afektif setiap siswa.

Materi dalam pendidikan jasmani disajikan untuk membantu siswa agar memahami mengapa manusia bergerak dan bagaimana cara melakukan gerakan secara aman, efisien, dan efektif. Adapun implementasinya  perlu dilakukan secara terencana, bertahap, dan berkelanjutan, yang pada gilirannya siswa diharapkan dapat meningkatkan sikap positif bagi diri sendiri dan menghargai manfaat aktivitas jasmani bagi peningkatan kualitas hidup seseorang. Dengan demikian, akan terbentuk jiwa sportif dan gaya hidup aktif.

Proses pendidikan jasmani pada dasarnya memanfaatkan aktivitas jasmani yang direncanakan secara sistematis dan bertujuan, untuk mengembangkan dan meningkatkan individu secara organik, neuromuskular/psikomotor, perseptual, kognitif, dan afektif, dalam kerangka sistem  pendidikan nasional. Pendidikan jasmani yang diajarkan di sekolah memiliki peranan yang penting, yaitu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat langsung dalam berbagai pengelaman belajar melalui aktifitas jasmani, olahraga dan kesehatan yang dilakukan secara sistematis. Pembekalan pengelaman belajar ini diarahkan untuk membina pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan bugar sepanjang hanyat.

Dalam dunia pendidikan terdapat sebuah sasaran pedagois, sehingga pendidikan dirasa kurang lengkap tanpa adanya pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan karena gerak sebagai aktivitas jasmani merupakan dasar bagi manusia untuk mengenal dunia dan dirinya yang secara alamiah berkembang searah dengan perkembangan zaman. Disamping itu pendidkan jasmani merupakan media untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan psikomotor, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap-mental-emosional-sportivitas-spritual sosial) serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang.

Dalam pembelajaran pendidikan jasmani diharapkan guru mampu menciptakan proses pembelajaran yang menyenagkan kepada siswa sehingga muncul kemauan yang besar dalam diri siswa untuk bergerak.
Pendidikan jasmani yang merupakan pendidikan yang menekankan pada proses pembelajaran melalui gerak sebaiknya diberikan kepada siswa dengan sebaik-baiknya sebagai langkah awal menciptakan siswa yang tumbuh sebagai insan yang kuat dan sehat. Jadi dapat disimpulkan bahwa,
Pendidikan jasmani dan kesehatan adalah suatu bagian dari pendidikan keseluruhan yang    mengutamakan aktivitas jasmani dan pembinaan pola hidup sehat dalam rangka  perkembangan, pertumbuhan dan pengembangan jasmani, kemampuan dan  keterampilan gerak, sikap mental, sosial dan emosional yang selaras, serasi, dan seimbang.

Fungsi Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani dan kesehatan yang mengutamakan aktivitas jasmani dan pembiasaan hidup sehat yang menjadi penunjang pertumbuhan dan pengemabangan siswa, memiliki fungsi pembelajaran pada:
a.       Aspek organik (Perkembangan strukur dan fungsi tubuh)
  • Menjadikan fungsi sistem tubuh menjadi lebih baik.
  • Meningkatkan kekuatan sejumlah otot.
  • Meningkatkan daya tahan otot atau kelompok otot.
  • Meningkatkan daya tahan kardiovaskuler.
  • Meningkatkan fleksibelitas, yaitu; kemampuan dalam rentang gerak atau perluasan persendian.
b.       Aspek neuromuskuler atau Psikomotor (Keterampilan Gerak)
  • Mengembangkan keterampilan lokomotor.
  • Mengembangkan keterampilan non-lokomotor.
  • Mengembangkan keterampilan dasar manipulatif.
  • Mengembangkan faktor-faktor gerak terampil.
  • Mengembangkan keterampilan olahraga.
  • Mengembangkan keterampilan rekreasi.
c.        Aspek perseptual (Keterampilan Penalaran)
  • Mengembangkan kemampuan menerima dan membedakan isyarat yang berhubungan dengantempat atau ruang dalam mengenali obyek.
d.       Aspek kognitif (Keterampilan Berpikir)
  • Mengembangkan kemampuan pengetahuan dan membuat keputusan serta memahami  peraturan permainan, keselamatan, dan etika.
  • Mengembangkan kemampuan penggunaan strategi dan teknik cabang olahraga.
e.       Aspek Afektif (keterampilan Sikap mental, sosial dan emosional)
  • Menyesuaikan diri dengan orang lain dan belajar berkomunikasi.
  • Mengembangkan sifat-sifat kepribadian yang positif.
  • Menghargai pengalaman estetika dari berbagai aktivitas yang releva
 Tujuan Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani dan kesehatan memiliki tujuan untuk membantu siswa memperbaiki derajat kesehatan dan kesegaran jasmani melalui pengertian, pengembangan sikap positif, keterampilan gerak dasar serta berbagai aktivitas jasmani, sehingga siswa dapat :
  1. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktifitas jasmani dan olahraga
  2. Memacu pertumuhan termasuk bartambahnya tinggi badan dan berat badan secara harmonis.
  3. Mengembangkan kesehatan dan kesegaran jasmani, keterampilan gerak dasar berbagai cabang olahraga.
  4. Mengerti akan pentingnya kesehatan dan kebugaran jasmani.
  5. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar.
  6. Meletakan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
  7. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawaba, kerjasama, percaya diri dan demokratis.
  8. Menumbuhkan sikap positif dan mengisi waktu luang dengan berolahraga demi peningkatan kesegaran jasmani.
  9. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan.
  10. Memahami konsep aktifitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil dan memiliki sikap yang positif.
Pendidikan jasamani dan kesehatan di Sekolah Dasar, memiliki beberapa tujuan yang lebih mempertimbangkan kemampuan anak-anak Sekolah Dasar, yaitu :                                          
  1. Memacu pertumbuhan dan perkembangan.
  2. Meningkatkan dan mengembangkan kesehatan, kesegaran jasmani, dan keterampilan bergerak.
  3. Memahami pentingnya hidup sehat.
  4. Mengenal dan mencoba keterampilan berolahraga.
Tujuan pendidikan jasmani di sekolah dasar dari segi keterampilan gerak, antara lain :             
  1. Siswa mengenal dan dapat melakukan gerak dasar yang berguna sebagai dasar berbagai aktivitas jasmani.
  2. Siswa dapat mengenal dan melakukan berbagai keterampilan gerak dasar cabang olahraga.
  3. Siswa mengerti pola hidup sehat diri dan lingkungannya.
  4. Siswa belajar mendisiplinkan diri dan mengikuti bentk-bentuk peraturan.
Sebagi catatan tambahan : Pendidikan jasmani yang bermutu tidak selalu dalam bentuk kegiatan olahraga yang lebih menekankan pada keterampilan, tetapi hasil dari pendidikan jasmani di sekolah mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh manfaat dari aktivitas jasmani untuk kesehatan dan kebugaran siswa.
 Arah Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
Pendidikan jasmani dan kesehatan pada dasarnya memiliki arah pembelajaran yang menekankan pembelajaran gerak dasar yang benar sehingga gerakan yang dilakukan akan menghasilkan dan meningkatakan efektifitas kesehatan yang baik serta peningkatan pola gerak terampil sebagai dasar gerak olahraga. Olehkarena itu pendidikan jasmani harus dilakukan dengan penanaman pola bergerak yang terstruktur dengan baik dan memiliki tujuan dari pola gerak itu. Siswa dalam pembelajaran sebisa mungkin untuk bergerak sesering mungkin baik dengan menggunakan peralatan maupun tanpa peralatan. Proses pendidikan yang dibuat harus mampu menciptakan suasana gembira dan menyenagkan bagi peserta didik, sehingga menjadi modal utama pengembangan kesehatan dan keterampilan gerak pada cabang olahraga tertentu.
Struktur materi Pendidikan jasmani dikembangkan dan disusun dengan menggunakan model kurikulum kebugaran jasmani dan pendidikan olahraga (Jewett, Ennis, & Bain, 1995). Asumsi yang digunakan kedua model ini adalah untuk menciptakan gaya hidup sehat dan aktif, dengan demikian manusia perlu memahami hakikat kebugaran jasmani dengan menggunakan konsep latihan yang benar.
Olahraga merupakan bentuk lanjut dari bermain, dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan keseharian manusia. Untuk dapat berolahraga secara  benar, manusia perlu dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang memadai.
Pendidikan jasmani diyakini dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk: (1) berpartisipasi secara teratur dalam kegiatan olahraga, (2) pemahaman dan penerapan konsep yang benar tentang aktivitas-aktivitas tersebut agar dapat melakukannya secara aman, (3) pemahaman dan penerapan nilai-nilai yang terkandung dalam aktivitas-aktivitas tersebut agar terbentuk sikap dan perilaku sportif dan positif, emosi stabil, dan gaya hidup sehat. Sehinga dalam pendidikan jasmani dapat dibuat arah pengembangan pembelajaran dengan acuan materi :


  • Materi untuk TK sampai kelas 3 SD meliputi kesadaran akan tubuh dan gerakan, kecakapan gerak dasar, gerakan ritmik, permainan, akuatik (olahraga di air) bila memungkinkan), senam, kebugaran jasmani dan pembentukan sikap dan perilaku.
  • Materi pembelajaran untuk kelas 4 sampai 6 SD adalah aktivitas pembentukan tubuh, permainan dan modifikasi olahraga, kecakapan hidup di alam bebas, dan kecakapan hidup personal (kebugaran jasmani serta pembentukan sikap dan perilaku).
  • Materi pembelajaran untuk kelas 7 dan 8 SMP meliputi   teknik/keterampilan dasar permainan dan olahraga, senam, aktivitas ritmik, akuatik, kecakapan hidup di alam terbuka, dan kecakapan hidup personal (kebugaran jasmani serta pembentukan sikap dan perilaku).
  • Materi pembelajaran kelas 9 SMP sampai kelas 12 SMU adalah teknik permainan dan olahraga, ujidiri/senam, aktivitas ritmik, akuatik, kecakapan hidup di alam terbuka dan kecakapan hidup personal (kebugaran jasmani serta pembentukan sikap dan perilaku).
Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
Ruang lingkup pendidikan Jasmani dan kesehatan meliputi beberapa aspek didalamnya, yaitu :
  1. Permainan dan Olahraga, meliputi : Olahraga tradisional, eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor, non  lokomotor, dan manipulatif, atletik,   permainan kecil (kasti, roundres, kippers), permainan bola besar (sepak bola, bola voli, dan bola basket), permainan bola kecil (tenis meja, bulu tangkis dan tenis lapangan), renang, dan beladiri.
  2. Aktivitas Pengembangan sikap tubuh, meliputi : Mekanika sikap tubuh, komponen kebugaran jasmani dan bentuk postur tubuh.
  3. Aktivitas Senam, meliputi :Ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat, ketangkasan dengan alat, dan senam lantai.
  4. Aktivitas Gerak Ritmis, meliputi :Gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobik.
  5. Aktivitas Air, meliputi :Permaian di air (polo air sederhana), keselamatan di air, keterampilan bergerak di air dan keterampilan renang.
  6. Pendidikan Luar Kelas, meliputi : Piknik/karya wisata, pengenalan lingkungan, berkemah, penjelajahan, dan mendaki gunung.
  7. Pendidikan Keselamatan dan Kesehatan, meliputi : Penanaman budaya hidup sehat, perawatan tubuh agar tetap sehat, merawat dan menjaga lingkungan yang sehat, pengaturan waktu istirahat, berperan dalam kegiatan P3K dan UKS.
  8. Pendidikan Karakter, meliputi : Disiplin (Discipline), Tekun (Diligence), Tanggung jawab (responsibility), Ketelitian (carefulness), Kerja sama (Cooperation), Toleransi (Tolerance), Percaya diri (Confidence), Keberanian (Bravery).
Program pengajaran jasmani yang diselenggarakan di Sekolah Dasar (SD) melalui berbagai bentuk gerakan, memberikan sumbangan yang sangat besar dan bermakna bagi anak-anak SD terhadap pengembangan kemampuan pengetahuan, nilai dan sikapnya. Dengan demikian tidaklah berlebihan bila dikatakan bahwa program pengajaran pendidikan jasmani yang diterapkan di SD, dapat dijadikan salah satu alat untuk mencapai tujuan pendidikan, khususnya di SD.
Berdasarkan pernyataan tersebut di atas maka pendidikan jasmani memiliki nilai yang penting bagi siswa usia SD yang akan dibahas dalam makalah ini

BAB II
PEMBAHASAN

1.   Pengertian Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani adalah suatu proses melalui aktivitas jasmani, yang dirancang dan disusun secara sistematik, untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan, meningkatkan kemampuan dan keterampilan jasmani, kecerdasan dan pembentukan watak, serta nilai dan sikap yang positif bagi setiap warga negara dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.

2.   Tujuan Pendidikan Jasmani
Tujuan umum pendidikan jasmani di sekolah dasar adalha memacu kepda pertumbuhan dan perkembangan jsamani, mental, emosional dan sosial yang selaras dalam upaya membentuk dan mengembangkan kemampuan gerak dasar, menanamkan nilai, sikap dan membiasakan hidup sehat.
a.      memacu pekembangan dan aktivitas sistem: peredaran darah, pencernaan, pernapasan dan persyarafan.
b.      Memacu pertumbuhan jasmani seperti bertambahnya tinggi dan berat badan.
c.       Menanamkan nilai-nilai disiplin, kerja sama, sportivitas, tenggang rasa.
d.     Meningkatkan keterampilan melakukan aktivitas jasmani dan memiliki sikap yang  positif terhadap pentingnya melakuakan aktivitas jasmani.
e.       Meningkatkan kesegaran jasmani.
f.       Meningkatkan pengetahuan pendidikan jasmani.
g.      Menanamkan kegemaran untuk melakukan aktivitas jasmani.
3.                  Ruang Lingkup Pengajaran Pendidikan Jasmani
Ruang lingkup program pengajaran pendidikan jasamani yang diajarkan di sekolah dasar, mulai dari kelas I sampai kelas VI ditekankan pada usaha memacu pertumbuhan dan perkembangan jasmani, mental, emosional, dan sosial. Jenis-jenis kegiatan yang diajarkan di sekoalh dasar meliputi atas:
a.   kegiatan pokok yang terdiri atas:
    1)   pengembangan kemampuan jasmani (PKJ)
   2)   atletik
   3)   senam
   4)   permainan
b.  kegiatan pilihan
yang dimaksud kegiatan pilihan di sini, adlaah suatu bentuk kegiatan jasmani yang ditujukan untuk meningkatkan prestasi optimal murid-murid sekolah dasar (SD) sesuai dengan bakat dan kegemarannya. Jadi di siiiini sudah menjurus kepada kegiatan olah raga. Jenis kegiatan olahraga pilihan ii mulai diberikan pada murid-murid SD kelas II sampai kelas VI, yang terdiri atas:
1)     pencak silat
2)     renang
3)     bulu tangkis
4)     sepak takraw
5)      tenis meja
6)      permainan tradisional.
4.    Ruang Lingkup Pengajaran Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani merupakan salah satu alat dalam usaha pencapaian tujuan pendidikan, sangat besar peranannya terhadap pembentukan dan perkembangan manusia. Untuk melaksanakan pendidikan jasmani di sekolah, baik berupa alat-alat yang nyata di dalam melakukan suatu bentuk gerakan seperti tongkat, simpai, gada, peti lompat, bola kasti,, dan sebagainya, maupun alat pendidikan yang berupa pembentukan kebiasaan, pemberian hadiah dan hukuman, pemberian motivasi, pemberian teguran, penugasan, dan sebagainya, kesemuanya merupakan suatu tindakan di dalam pendidikan. Misalnya sebagai salah satu contoh, setiap bangun tidur anak-anak disuruh membereskan tempat tidurnya, makdi memakai sabun, membersihkan gigi dengan sikat gigi dan memakai odol, berpakaian rapi bila berangkat ke sekolah, dan sebagainya. Tindakan-tindakan yang diberikan kepada anak tersebut, bertujuan untuk menanamkan kebiasaan agar hidup teratur dan membiasakan hidup sehat. Selain tindakan, situasi dan sikap pun dapat dijadikan alat dalm pendidikan, misalnya seperti pergaulan, upacara peringatan, darmawisata, berkemah, perlombaan, latihan, dan sebagainya, memperlihatkan kasih sayang, memperlihatkan dengan sungguuh-sungguh, mau mendengarkan, kesediaan dalam memberi bantuan atau pertolongan, memperlihatkan keramah tamahan, dan sebagainya.
Berdasarkan uraian di atas, maka peranan pendidikan jasmani sebagai salah satu alat tercapainya tujuan pendidikan, antara lain membantu dalam:
a.     Pembentukan Tubuh
Peranan pendidikan jasmani terhadap pembentukan tubuh, dapat dilihat dengan bertambahnya otot-otot menjadi lebih besar dan kuat, badan tumbuh menjadi lebih besar dan lebih tinggi, hingga dapat harmonis. Dengan melakukan pendidikan jasmani yang teratur serta dibimbing dan diarahkan, maka organ-organ tubuh pun akan bekerja sebagaimana mestinya sesuai dengan fungsinya. Hal ini akan berpengaruh terhadap kesehatan, baik kesehatan jasmani maupun rohani. Dengan demikian anak-anak akan memiliki nilai dab sikap yang positif terhadap pentingnya pendidikan jasmani di dalam kehidupannya. Dengan memiliki dasar tubuh yang kuat, anak-anak akan lebih meningkat lagi keterampilan geraknya. Selain dari itu peranan pendidikan jasmani sangat besar sumbangannya terhadap anak dalam:
1)      memenuhi keinginan untuk bergerak dan mempertahankan gerakan.
2)      Mengembangkan perasaan terhadap gerak dan irama, serta penghayatan terhadap  ruang, waktu dan bentuk.
3)      Menganalisis kemungkinan-kemungkinan gerak untuk dirinya sendiri.
4)      Memiliki keyakinan terhadap gerakan yang dilakukan serta perasaan terhadap sikapnya.
5)      Mengembangkan kemampuan gerak dan penyempurnaan gerak melalui latihan-latihan yang teratur, sesuai dengan kemampuannya.
b.    Pembentukan Prestasi
Untuk mencapai suatu prestasi yang diinginkan di dalam pelajaran pendidikan jasmani diperlukan adanya kekuatan, kecepatan, kelentukan, keuletan, kedisiplinan, kepercayaan terhadap diri sendiri, pemahaman dan penugasan terhadap prosedur gerakan yang akan dilakukan, serta konsep cara untuk melakukan gerakannya. Hal ini merupakan dasar yang mengacu kepada tercapainya suatu peningkatan prestasi yang optimal. Dalam arti bukan saja pencapaian prestasi optimal untuk keterampilan gerak dalam bidang pengajaran pendidikan jasmani, tetapi juga berlaku untuk peningkatan prestasi belajar, bekerja atau melakukan kegiatan yang lainnya, dan sebagainya yang sesuai dengan pa yang diharapkan dari tujuan pendidikan nasional.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka keampuhan pendidikan jasmani di dalam melaksanakan peranannya untuk membantu tercapainya tujuan pendidikan, antara lain:
1)    membentuk dan mengembangkan anak kepada suatu bentuk kerja yang optimal melalui aktivitas jasmani.
2)   Mengarahkan, membimbing dan mengembangkan diri anak terhadap pencapaian prestasi dengan jalan menanamkan kedisiplinan, pemusatan pikiran, kewaspadaan, kepercayaan pada diri sendiri, tanggung jawab dan peningkatan kemampuan diri.
3)   Belajar untuk mengendalikan terhadap luapan perasaan yang berkembang dalam waktu yang singkat atau keadaab dan reaksi psikologis dan fisiologis (emosi).
4)  Menanamkan pada anak untuk dapat mengenal kemampuan sendiri dan keterbatasab terhadap dirinya.
5)  Menanamkan untuk belajar meningkatkan sikap dan tindakan yang tepat terhadap nilai-nilai prestasi yang diraihnya di dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan masyarakat maupun di dalam kegiatan pendidikan jasmani dan olah raga.
Dengan ditanamkannya pembentukan prestasi kepada anak-anak, maka diharapkan di kemudian hari anak-anak akan dapat mengembangkannya, serta dapat mengatasi hambatan-hambatan yang dihadapinya, baik bagi dirinya sendiri maupun bagi kelompoknya di lingkungannya.
c.    Pembentuk Sosial
Manusia di dalam hidupnya, selalu terikat oleh norma-norma kehidupan bersama dan tidak dapat melepaskan diri dari kehidupan bersama. Di dalam kehidupan bersama, anak-anak akan tumbuh berkembang serta akan menemukan pribadinya masing-masing. Ia akan menyadari mengenai keadaan dirinya, bahwa ia berada di tengah-tengah manusia yang lainnya. Keadaan masa-masa berada di sekolah anak-anak akan dapat merasakan terjadinya perubahan dan memperoleh berbagai pengalaman, hal ini sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak. Mereka tentu akan mengubah sifat-sifat dan perhatiannya dari keadaan lingkungan keluarga kepada keadaan lingkungan di sekolahnya. Hal ini akan terlihat adanya perubahandari sifat ketergantungan menjadi sifat kemampuan untuk dapat berdiri sendiri. Dengan demikian mereka sudah terlihat mempunyai suatu perkembangan kepribadian sosial dan menyadari akan hidupnya, walaupun belum secara mendalam. Dengan melalui pendidikan jasmani kepada anak-anak akan dapat diberikan bimbingan terhadap pergaulan hidup, yang sesuai dengan norma-norma dan ketentuan-ketentuan yang sesuai dengan unsur-unsur sosial, hingga akan membantu kehidupan anak yang lebih aktif.
Peranan pendidikan jasmani di dalam usahanya terhadap pembentukan sosial anak-anak. Antara lain:
1)   menanamkan pembinaan terhadap pengakuan dan penerimaan akan norma-norma dan peraturan yang berlaku di masyarakat.
2)  Menanamkan kebiasaan untuk selalu berperan aktif dalam suatu kelompok, agar dapat bekerja sama, dapat menerima pimpinan dan memberikan pimpinan.
3)   Membina dan memupuk ke arah perkembangan terhadap perasaan sosial, pengakuan terhadap orang lain.
4)   Menanamkan dan memupuk untuk selalu belajar bertanggung jawab, dan mau memberikan bantuan dan pertolongan, serta memberikan perlindungan dan mau berkorban.
5)   Menanamkan kebiasaan untuk selalu mau belajr secara aktif di dalam sesuatu bentuk kegiatan, baik dalam belajar, bekerja maupun dalm mengisi waktu-waktu luang.