PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL
1.
Pengertian
Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV)
Persamaan adalah suatu kalimat terbuka yang
dihubungkan dengan tanda dengan (=).Persamaan linear atau variabel adalah suatu
kalimat yang berhubungan dengan tanda sama dengan (=), dengan satu variabelnya
dan variabelnya berpangkat satu. Secara umum persamaan satu variabel ditulis:
ax + b = 0;atau a ≠ 0
Dengan x sebagai variable (peubah) dan ; a
dan b adalah konstanta
Contoh : persamaan linear satu variabel
a. 2x + 8 = 0
b. 5x - 4 = 16
c. x + 3 = 7
d. 9 – 6 = 5
Berikut ini diberikan bentuk beberapa
persamaan lain yang bukan persamaan linear satu variabel (bukanPLSV).Misalkan
:
a. x + y = 5
(persamaan dua variabel)
b. x2 + 6x = -8 (persamaan kuadrat satu
variabel)
c. p2 + q2 = 13 (persamaan kuadrat
dua variabel)
d. 2x + 4y + z = 6 (persamaan tiga varibel)
2.
Menggunakan Sifat-sifat Persamaan
Linear Satu Variabel (PLSV)
1. Kalimat benar dan kalimat salah
Dalam
matematika kita mengenal istilah pernyataan dimana pernyataan adalah satuan
kalimat matematika yang sudah dapat ditentukan nilai kebenaran dan
kesalahannya.
· Kalimat benar adalah pernyataan yang
sesuai dengan kenyataannya (kebenrannya). Misalkan
a. 3 + 4 = 7
b. Matahari terbit disebalah timur
c. Kucing berkaki empat
d. 2 adalah bilangan prima
·
Kalimat
salah adalah suatu pernyatan yang tidak sesuai dengan sesuai kenyataannya.
Misalkan :
a. Besar sudut siku=siku adalah 180%
b. 5 - 8 = 10
c. Kambing adalah hewan yang biasa terbang
d. Matahari beredar mengelilingi bumi
2. Pengertian kalimat terbuka
Kalimat
terbuka adalah suata kalimat yang belum dapat ditentukan benar atau salahnya.
Misalkan :
a. x + 2 = 5
b. y - 3 = 4
2
3.
Penyelesaian dan Himpunan
Penyelesaian Persamaan Linear Satu Variabel
1). Pengertian Penyelesaian dan Himpunan
Penyelesaian
Penyelesaian (akar-akar penyelesaian) adalah
penganti dari variabel (peubah) pada kalimat
terbuka sehingga suatu persamaan menjadi kalimat yang benar.
Misalkan
: n + 3 = 10, jika n diganti 7 maka menjadi kalimat benar. Berarti n = 7
disebut penyelesaian atau akar-akar penyelesaian.
Himpunan penyelesaian(HP)
Adalah suatu himpunan yang memuat semua
penyelesaian tersebut.
Misalkan :jika a = (1, 2, 3, 4, 5, 6) dan x +
8 = 12 , x € A.
Tentukan:
a. Penyelesaian atau akar-akar penyelesaian
b.Himpunan
penyelesaian
Jawab :
a. Penyelesaian : x + 8 = 12
Untuk x = 4 → 4 + 8 = 12
Maka x = 4 adalah penyelesaian atau akar-akar penyelesaiannya
b. Himpunan penyelesaian (HP) = (12)
2). Menyelesaiaan Persamaan Linear Satu
Variabel
a). Dengan cara sudstitusi
Artinya
menyelesaikan persamaan dengan cara mengganti variabel dengan bilangan- bilangan yang telah ditentukan sehingga
menjadi kalimat yang benar.
Contoh:
Jika A = (1, 2, 3, 4, 5) dan x + 2 = 5, x € A
Jawab :
Dengan memilih pengganti x, maka
diperoleh:
x + 2 = 5
jika x,
diganti 3 maka akan menjadi kalimat benar. Jadi, x = 3 adalah penyelesaian dan
jika x diganti dengan 1, 2, 3, 4, 5 menjadi kalimat salah berarti 1, 2, 3, 4, 5
bukan penyelesaian dari persamaan x + 2 = 5.
b). Dengan persamaan ekulivalen (setara)
Persamaan
ekulivalen (setara) adalah suatu persamaan-persamaan yang mempunyai
penyelesaian yang sama jika dilakukan operasi tertentu persamaan ekulivalen notasinya”ó”.
a. Menambah atau mengurangi kedua ruas dengan bilangan yang sama.
b. Mengalihkan atau membagi kedua rumus dengangn bilangan
yang sama yang bukan nol.
Contoh :
1. Persamaan ekulvalen dengan
menambahkan atau mengurangi kedua ruas dengan bilangan yang sama.Tentukan HP dari:
a). x + 12 = 20
b). x – 9 = 15
3
Jawab :
a). x + 12 = 20
ó x + 12 = 20 – 12
(kedua ruas dikurangi 12)
ó x = 8
Jadi, HP = {8}
b). x – 9 = 15
ó x – 9 + 9 = 15 – 9
(kedua ruas ditambah 9)
ó x = 24
Jadi, HP ={24)
4. Penerapan PLSV Dalam Kehidupan Sehari-hari
Langkah-langkah untuk menyelesaikan
soal-soal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-
hari yang berupa soal cerita adalah
sebagai berikut :
1. Buat model atau sketsa terhadap soal yang berkaitan
dengan bangun geometri.
2. Menerjemahkan kalimat cerita menjadi kalimat
matematika dalam bentuk suatu permasala-
han.
3. Menyelesaikan persamaan itu.
1. Keliling persegi panjang 64 cm. Jika ukuran panjang
dari lebarnya, tentukanlah :
a. Panjang dan Lebarnya
b. Luasnya
Jawab :
Misalnya, panjangnya = x cm
L = ( x -8) cm Maka lebarnya =
(x-8)
a. Keliling = 2p + 2l
K= 2
(p + l)
64 =
2 (x + x – 8)
64 = 2 (2x – 8)
64 = 4x – 16
64 + 16 = 4x – 16 + 16
80 = 4x
Jadi, Panjang = x = 20
Lebar = (x – 8)
Lebar
= 20 – 8 = 12 cm
b. Luas = p x l
= 20 x 12
= 240 cm
20 = x
4
PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL
1.
Pengertian Pertidaksamaan Linear
Satu Variabel
1. Pengertian Ketidaksamaan
Ketidaksamaan
adalah suatu kalimat matematika yang dihubungkan dengan tanda ; >, <, ≥
atau ≤ misal :
a). 2 + 3 < 8
b). 6 + 7 > 4 + 5
c). 2 ≤ 6 + 8
d). 9 + 5 ≥ 7 + 3
Untuk sembarangan bilangan m dan n dengan m
≠ n maka selalu berlaku salah satuhubungan sebagai berikut :
a). m <, n (m “kurang dari” n)
b). m >, n (m “lebih dari” n)
c). m ≤ n ( m ”lebih dari atau dengan” n)
d). m ≥ n (m ”lebih dari atau sama dengan” n)
Contoh :
Tulislah dalam bentuk ketidaksamaan dari :
a. 5 kurang dari 8
Jawab : 5 < 8
b. 4 terletak di antara 3 dan 5
Jawab : 3 < 4 < 5
c. x tidak kurang dari 7
Jawab : x ≥ 7
d. 2 kurang dari 3 dan 3 kurang dari 4
Jawab : 2 < 3 < 4
2. Pengertian Pertidaksamaan Linear Satu Variabel ( PTLSV
)
PTLSV adalah suatu kalimat terbuka yang
dihubungkan dengan tanda >, <, ≥, atau ≤ dengan satu variabel dan
variabelnya berpangkat satu.
Contoh :
a. x + 2 > 9
b. m – 4 < 3
c. 4p + 3 ≥ 2p +7
d. 5n – 6 ≤ 12
2. Menyelesaikan Pertidaksamaan Linear Satu
Variabel (PTLSV)
1. Dengan substitusi
Contoh : jika a = {3, 4, 5, 6, 7} dan x +
5 > 10,x € A. tentukan himpunan penyelesaian dari x !
Jawab:
Ditentukan , x + 5 >
10 maka
Untuk x = 3 maka 3 + 5
> 10 (salah)
x = 4 maka 4 + 5 >
10 (salah)
x = 5 maka 5 + 5 >
10 (salah)
x = 6 maka 6 + 5 >
10 (benar)
x = 7 maka 7 + 5 >
10 (benar jadi, HP ={6, 7}
5
Bentuk setara dari
pertidaksamaan linear satu variabel (PTLSV) adalah pertidaksamaan pertidaksamaan
linear satu variabel yang mempunyai penyelesaian yang sama.
Contoh :
a. x + 6 ≥ 10
b. 2x – 5 ≥ 3
c. x + 3 ≥ 7
d. x + 16 ≥ 12
2. Menyelesaikan PTSLV yang setara dengan menambahkan atau mengurangi dengan bilangan yang sama. Jika a = (1, 2, 3, 4,……., 10)
tentukan HP dari x dengan x € A.
contoh :
6x – 2 ≥ 5x + 6
Jawab :
6x – 2 ≥ 5x + 6
ó 6x – 2 +2 ≥ 5x + 6 + 2(kedua ruas ditambah
2)
ó6x ≥ 5x + 8
ó6x - 5x ≥ 5x – 5x + 8(kedua ruas dikurang
5x)
óx ≥ 8
Jadi HP :{8, 9, 10)
3. Menyelesaikan PTLSV yang setara dengan menbagi dan mengurangi kedua ruas dengan bilangan yang sama.Contoh :tentukan HP
dari:
3x – 2 < x + 8 , x €
A = (1, 2, 3, 4, 5,6, 7)
Jawab:
ó3x + 2 – 2 < x + 2 + 8(kedua ruas
ditamabh 2)
ó3x < x + 10
ó3x – x < x – x + 10(kedua ruas dikurang
x)
ó2x < 10
ó½ . 2x< ½ . 10 (kedua ruas dikali ½)
3. Penerapaan PTLSV Dalam Kehidupan Sehari-hari
Suatu persegi panjang, Lebarnya kurang 5 cm
dari Panjangnya. Jika keliling persegi panjang kurang dari 50 cm. Tentukan
ukuran maksimum dari persegi panjang itu dan beberapa luasnya.
Jawab :
|
L = (x – 5) cm
|
Misalkan : p = x cm
L = (x – 5) cm
Kelilingnya
kurang dari 50 cm
2(p
x l) < k Lebar
= x – 5
2(x
+ x – 5) < 50 = 15 – 5
2(2x
– 5) < 50 = 10 cm
P
= x 4x – 1 < 50 Luas p x l
4x
< 60 L=15
x 10
x
< 15 L=150
cm2
6
PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
1.
Pengertian Persamaan Linear Dua
Variabel
Persamaan
linear adalah
sebuah persamaanaljabar, yang tiap sukunya mengandung
konstanta, atau perkalian konstanta dengan variabel tunggal. Persamaan ini dikatakan
linear sebab hubungan matematis ini dapat digambarkan sebagai garis lurus dalam
Sistem koordinat KartesiusPersamaan linear yang rumit, seperti
di sebut di atas, bisa ditulis dengan menggunakan hukum aljabar agar menjadi
bentuk yang lebih sederhana. Seperti contoh, huruf besar di persamaan merupakan
konstanta, dan x dan y adalah variabelnya.Persamaan dua variabel adalah
persamaan yang memiliki dua variabel dengan pangkat masing-masing variabel sama
dengan satu.
Bentuk umum
PLDV adalah:
|
ax + by + c = 0, dengan a,
b tidak semuanya nol dan a, b, c merupakan bilangan riil.
|
x dan y
disebut variabel, a dan b disebut koefisien, dan c disebut konstanta.
Penyelesaian atau akar PLDV ax + by + c = 0 adalah bilangan-bilangan
pengganti xdan y, sehingga PLDV tersebut bernilai benar. Misalnya salah satu penyelesaian adalah x = p,maka
penyelesaian yang lainnya adalah y =. Dengan demikian, himpunan penyelesaian
PLDV ax + by + c = 0 adalah:
|
{(x, y) | x = p dan y
= ; p € R }
|
2.
Sistem dan Bentuk Persamaan Dua
Variabel
Sistem persamaan linear dua variabel adalah
satu kesatuan (system) dari dua atau lebih persamaan dua variabel.
Ø Bentuk Umum
Dimana konstanta A dan B bila dijumlahkan,
hasilnya bukan angka nol. Konstanta dituliskan sebagai A ≥ 0, seperti
yang telah disepakati ahli matematika bahwa konstanta tidak boleh sama dengan
nol. Grafik persamaan ini bila digambarkan, akan menghasilkan sebuah garis
lurus dan setiap garis dituliskan dalam sebuah persamaan seperti yang tertera
diatas. Bila A ≥ 0, dan x sebagai titik potong, maka titik koordinat –x
adalah ketika garis bersilangan dengan sumbu -x (y = 0) yang
digambarkan dengan rumus –c/a. Bila B ≥ 0, dan y sebagai titik
potong, maka titik koordinat –y adalah ketika garis bersilangan dengan
sumbu –y (x = 0), yang digambarkan dengan rumus –c/b.
Bentuk umum SPLDV adalah:
Dengan : x
dan y disebut variabel/peubah
a, b, m dan n disebut koefisien
c
dan p disebut konstanta
7
Ø Bentuk standar
Di mana, a dan b jika
dijumlahkan, tidak menghasilkan angka nol dan abukanlah angka negatif. Bentuk
standar ini dapat diubah ke bentuk umum, tapi tidak bisa diubah ke semua
bentuk, apabila a dan b adalah nol.Penyelesaian atau akar SPLDV Adalah
bilangan pengganti x dan y yang memenuhi kedua persamaan padaSPLDV itu. Jika
hanya memenuhi salah satu persamaan saja, maka bilangan pengganti tersebut
bukan merupakan akar SPLDV itu.
Misalkan SPLDV :
1) Jika
, maka SPLDV-nya memiliki satu
penyelesaian atau akar tunggal.
2) Jika , maka SPLDV-nya memiliki penyelesaian.
3) Jika
, maka SPLDV-nya memiliki banyak
penyelesaian.
Ø Bentuk titik potong gradien
·
Sumbu –y
Dimana m merupakan gradien dari garis persamaan, dan
titik koordinat y adalah persilangan dari sumbu –y. Ini dapat
digambarkan dengan x = 0, yang memberikan nilai y = b. Persamaan
ini digunakan untuk mencari sumbu –y, dimana telah diketahui nilai dari
x. Y dalam rumus tersebut merupakan koordinat y yang anda taruh
di grafik. Sedangkan x merupakan koordinat x yang
· Sumbu –x
Dimana m merupakan
gradien dari garis persamaan, dan c adalah titik potong –x,
dan titik koordinat x adalah persilangan dari sumbu-x. Ini dapat
digambarkan dengan y = 0, yang memberikan nilai x = c. Bentuk y/m
dalam persamaan sendiri berarti bahwa membalikkan gradien dan mengalikannya
dengan y. Persamaan ini tidak mencari titik koordinat x, dimana
nilai y sudah diberikan.
3. Penyelesaian Persamaan Linear Dua Variabel (PLDV)
Menyelesaikan
SPLDV berarti menentukan akar dari SPLDV ini. Beberapa metode yang harus
ditempuh untuk menyelesaikan SPLDV adalah :
a. Metode grafik
Langkah- langkah untuk
menyelesaikan SPLDV dengan metode grafik adalah:
1). Menggambarkan grafik himpunan penyelesaian dari
masing-masing PLDV.
2). Menentukan titik potongan dari grafik-grafik pada
langkah 1.
y y
ax + by = c ax
+ by = c
x x
0 0
mx
+ ny = p mx
+ny = p
(akar
tunggal) (tidak
memiliki akar)
y
ax
+ by = c
x
0
mx + ny = p
(banyak akar)
8
b. Metode substitusi
Menyelesaikan SPLDV dengan metode substitusi dilakukan dengan cara menggantikansatu variabel dari persamaan
yang satu dengan variabel dari persamaan yang lain.
Langkah-langkah menyelesaikan SPLDV dengan
metode substitusi adalah:
1). Mengubah salah satu persamaan menjadi bentuk y = …..
atau x =…..
2). Substitusikan (masukan ) bentuk tersebut ke persamaan
kedua.
c.
Metode
eliminasi
Menyelesaikan SPLDV dengan metode eliminasi dilakukan dengan cara menghilangkan salah satu variabel.
d. Metode gabungan eliminasi dan
substitusi
Langkah-langkah menyelesaikan SPLDV dengan metode gabungan eliminasi dan
substitusi:
1). Mengeliminasi salah satu variabel.
2). Mensubstitusikan nilai variabel pada
langkah 1) ke salah satu persamaan.
4.
Penerapan SPLDV Dalam Kehidupan
Sehari-hari
Masalah dalam kehidupan sehari-hari yang dapat diselesaikan dengan
menerapkan SPLDV di antaranya masalah perhitungan umur dan masalah bisnis.
Sedangkan dalam bidang matematika, SPLDV dapat digunakan untuk menentukan
koordinat titik potongan dua garis,menentukan suatu bilangan, dan sebagainya.
Langkah pertama untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut adalah
dengan menyusun model matematika.
PERTIDAKSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
1. Pengertian Pertidaksamaan Linear
Dengan Dua Variabel
Persamaan seperti 2x + y = 5 disebut
persamaan linear dengan dua variabel. Apabila tanda sama dengan ( = ) pada
persamaan itu, kita ganti dengan salah satu dari ketidaksamaan linear dengan
dua variabel.
2x + y < 5
2x + y > 5
2x + y ≥ 5
2x + y ≤ 5
Sekarang perhatikan pertidaksamaan linear
dengan dua variabel. Berikut :
x + y ≤ 3 dengan x € {0, 1, 2, 3, } dan y
bilangan cacah.
Menentukan himpunan penyelesaian
pertidaksamaan itu berarti menentukan pasangan pengganti x dan y yang mengubah
x + y ≤ 3 menjadi kalimat yang benar dengan memilih pengganti x kemudian
menentukan y kita memperoleh pernyataan berikut :
Jika x = 0, maka 0 + y
≤ 3 sehingga nilai y yang menentukan adalah 0, 1, 2 dan 3.
Jika x = 1, maka 1 + y
≤ 3 sehingga nilai y yang menentukan adalah 0, 1, 2.
Jika x = 2, maka 2 + y
≤ 3 sehingga nilai y yang menentukan adalah 0, 1.
Jika x = 3, maka 3 + y
≤ 3 sehingga nilai y yang menentukan adalah 0
9
Pengganti x dan y yang mengubah x + y ≤ 3
menjadi kalimat yang benar bila dinyatakan sebagai pasangan berurutan yaitu :
(0, 0), (0, 1), (0, 2),(0, 3), (1,0), (1,
1), (1, 2), (2,0), (2, 1) dan (3, 0)
Jadi himpunan penyelesaian dari x + y ≤ 3
dengan x € { 0, 1, 2, 3 } dan y bilangan cacah adalah (0, 0), (0, 1), (0,
2),(0, 3), (1,0), (1, 1), (1, 2), (2,0), (2, 1)
dan (3, 0)
Grafik himpunan penyelesaian diperoleh
dengan menggambar pasangan berurutan sehingga koordinat titik pada bidang
koordinat.
2. Sistem pertidaksamaan linear
dengan dua variable
System pertidaksamaan linear dengan dua
variabel adalah suatu system yang terdiri atas pertidaksamaan linear atau lebih
dan setiap peridaksamaan menjadi dua variabel dengan menentukan irisan himpunan
penyelesaian dari pertidaksamaan itu.jika tidak beririsan, maka himpunan
pernyelesaian adalah himpunan kosong.
BAB 3
METODE PEMBELAJARAN
1.
Mempraktikkan Persamaan dan
Pertidaksamaan dengan Timbangan
Kami menggunakan metode pembelajaran dengan
alat timbangan, dengan tujuan agar siswa
SD mudah memahami, mengerti, dan ingat karena disini dengan diadakan nya cara
di praktekkan, siswa langsung bisa membedakan mana yang dimaksud persamaan dan
mana yang dimaksud pertidaksamaan.
Lihat Gambar di bawah ini :


10
Daftar Pustaka
Drs. Suwito (2002).
Rumus Matematika SMP, Gitamedia Pess Surabaya
Russell Bertrand.1970. Matematiaka untuk SMA1, 2, 3.
Jakarta
Drs. Harsono dan Drs. Agus Wardono. Matematika SMA,
Graha Pustaka Jakarta
Ahmad Zaelani,S.Si., Cucun Cunayah,S.Si., Esta Indra
Irawan,S,Si., (2006). CV. Yrama Widya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar