·
Dalam
prakteknya, kita (guru) harus ingat bahwa tidak ada model pembelajaran yang
paling tepat untuk segala situasi dan kondisi. Oleh karena itu, dalam memilih
model pembelajaran yang tepat haruslah memperhatikan kondisi siswa, sifat
materi bahan ajar, fasilitas-media yang tersedia, dan kondisi guru itu sendiri.
· Model pembelajaran: merupakan pola umum perilaku
pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.
·
Ciri-ciri model pembelajaran :
1. Berdasarkan pada teori pendidikan
dan teori belajar dari para ahli tertentu.
2. Mempunyai misi dan tujuan pendidikan
tertentu. Misalnya model berpikir induktif untuk mengembangkan proses berpikir
induktif.
3. Dapat dijadikan pedoman untuk
perbaikan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dikelas.
4. Memiliki bagian-bagian model yang
dinamakan :urutan langkah-langkah pembelajaran,adanya prinsip-prinsip
reaksi,sistem sosial, dansistem pendukung.
5. Memiliki dampak sebagai akibat
terapan model pembelajaran.
6. Membuat persiapan mengajar dengan
pedoman model pembelajaran yang dipilihnya.
·
JENIS-JENIS MODEL PEMBELAJARAN
1. PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIOadalah kumpulan karya siswa yang di susun secara
sistematis dan terorganisir sebagai hasil dari usaha pembelajaran yang telah di
lakukannya dalam kurun waktu tertentu. Pembelajaran Pkn yang berbasis portofolio
memperkenalkan kepada para siswa dan mendidik mereka dengan beberapa metode dan
langkah-langkah yang di pergunakan dalam proses politik. Pembelajaran Pkn
bertujuan untuk membina komitmen aktif para siswa terhadap kewarganegaraan dan
pemerintahannya dengan cara:
a. Membekali pengetahuan dan
keterampilan yang di perlukan untuk berpartisipasi secara efektif.
b. Membekali pengalaman praktis yang di
rancang untuk mengembangkan kompetensi dan efektifitas partisipasi.
c. Mengembangkan pemahaman akan
pentingnya partisipasi warga negara.
2.
MODELLING, Dalam pembelajaran Pkn guru
merupakan modelling yang sangat berperan untuk mengajarkan materi-materi yang
berisi nilai-nilai moral. Anak akan melihat dan mengamati apa yang di lakukan
model kemudian menirukannya dalam perilaku. Selain guru model yang di gunakan
dalam pembelajaran Pkn dapat berupa :
a. Manusia, misalnya tokoh masyarakat,
aparat pemerintah, pemimpin negara, pahlawan bangsa.
b. Non manusia, misalnya mengunakan
kancil dalam cerita dongeng.
3.
GAMING, merupakan metode pembelajaran pkn
yang menuntut siswa untuk berlomba-lomba menang atau kalah. Penentuan menang
kalah di lihat dari sisi skor, adu kecepatan dalam menyelesaikan soal-soal
dengan benar.
4.
METODE PENANAMAN NILAI, Melalui metode penanaman nilai ini
dapat di ajarkan kepada siswa :Memberikan nilai atas sesuatu, Membuat penilaian
yang rasional dan dapat di pertanggung jawabkan, Memiliki kemapuan serta
kecenderungan untuk mengambil keputusan yang menyangkut masalah nilai dengan
jelas, rasional dan obyektif, Memahami dan mengamalkan nilai-nilai yang berlaku
dalam masyarakat.
5.
CERAMAH BERVASIASI, Langkah-langkah penggunaan metode
ceramah bervariasi, disesuaikan dengan metode-metode yang dipakai sebagai
variasi, contoh penggunaan metode tanya jawab dan diskusi sebagai variasi:
a.
Persiapa, yaitu : Merumuskan
tujuan pembelajaran khusus (TPK), Menyusun urutan penyajian materi
untuk mencapai tujuan pembelajaran khusus yang telah ditetapkan, Merumuskan
materi ceramah secara garis besar, Bila materi ceramah terlalu luas dapat di bagi
menjadi beberapa penggalan, Disarankan materi ceramah di perbanyak untuk
dimiliki tiap siswa
b.
Pelaksanaan, yaitu : Menjelaskan
kepada siswa tujuan pembelajaran khusus (TPK) yang ingin di capai sesudah
pelajaran berakhir, Menjelaskan
kepada siswa pelaksanaan metode ceramah bervariasi, misalnya: ceramah yang
disertai dengan tanya jawab, diskusi kelompok kecil dan ditutup dengan laporan
kelas, Membagikan materi ceramah kepada
sisw, Menyajikan materi ceramah, Tanya
jawab, Mengkomunikasikan hal-hal yang harus di diskusikan dalam kelompok
kecil, dengan waktu yang di sediakan guru untuk diskusi,Pembentukan kelompok
terdiri dari lima atau tujuh orang, Pelaksanaan
diskusi kelompok dalam batas waktu yang
sudah ditetapkan, Membuat kesepakatan satu kelompok untuk melaporkan
dimuka kelas, kelompok-kelompok yang lain sebagai pengulas, Penyampaian laporan kelompok-kelompok yang telah ditetapkan,
Diskusi kelas berakhi.
6.
DEMONTRASI, Demonstrasi
biasa digunakan untuk memperagakan atau menunjukan suatu prosedur yang harus
dilakukan peserta didik yang tidak dapat dijelaskan hanya dengan kata-kata
saja. Metode demonstrasi diartikan sebagai cara penyajian pelajaran dengan
memperagakan dan mempertunjukkan kepada peserta didik suatu proses, situasi
atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik dalam bentuk sebenarnya maupun
dalam bentuk tiruan yang dipertunjukkan oleh guru atau sumber belajar lain yang
memahami atau ahli dalam topik bahasa yang harus di demonstrasi.Tujuan metode demontrasi : Mengajarkan
suatu proses atau prosedur yang harus dimiliki peserta didik atau dikuasai
peserta didik, Mengkongkritkan informasi atau penjelasan kepada peserta didik, Mengembangkan
kemampuan pengamatan dengan pendengaran dan penglihatan para peserta didik
secara bersama-sama.
7.
TANYA JAWAB, adalah suatu
cara untuk menyajikan bahan pelajaran dalam bentuk pertanyaan dari guru yang harus dijawab oleh siswa atau
sebaliknya (pertanyaan dari siswa yang harus dijawab oleh guru) baik secara
lisan atau tertulis. Pertanyaan yang
diajukan mengenai isi pelajaran yang
sedang diajarkan guru atau pertanyaan yang lebih luas, asal berkaitan dengan
pelajaran.Manfaat
penggunaan metode tanya jawab : Pertanyaan dapat membangkitkan
minat dan motivasi belajar siswa, serta mampu menghubungkan pelajaran lama dengan yang baru, Pertanyaan
akan merangsang siswa berpikir dan memusatkan
perhatian pada satu pokok perhatian, Pertanyaan
dapat membengkitkan hasrat melakukan penyelidikan yang mengarahkan siswa
beripikir secara ilmiah, Siswa memperoleh kesempatan ikut berpartisipasi
dalam proses kegiatan belajar mengajar.
8.
DISKUSI, adalah suatu
penyajian bahan pelajaran dengan
cara siswa membahas, dengan bertukar pendapat mengenai
topik atau masalah tertentu untuk memperoleh suatu pengertian bersama yang lebih jelas dan teliti tentang topik/sesuatu, atau untuk mempersiapkan
dan merampungkan keputusan bersama.Tujuan
penggunaan metode diskusi adalah agar siswa aktif dalam kegiatan belajar mengajar dengan cara
membahas dan memecahkan masalah tertentu. Manfaat penggunaan metode diskusi
untuk:Menumbuhkan dan membina
sikap serta perbuatansiswa yang demokratis, Menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan caraberpikir kritis,
analitis, dan logis, Memupuk rasa kerjasama,
sikap toleransi dan rasa sosia, Membina
kemampuan untuk mengemukakan pendapat dengan bahasa yang baik dan benar.
9.
PEMECAHAN MASALAH, Metode Problem Solving (Pemecahan
Masalah) adalah suatu metode dengan cara
siswa dihadapkan pada suatu masalah yang harusdipecahkan atau diselesaikan, baik secara individual atau secara
kelompok. Pada metode ini titik berat
diletakkan pada pemecahan masalah secara rasional, logis, benar dan
tepat, tekanan nya pada proses pemecahan
masalah dengan penentuanalternatif yang berguna saja. Metode ini baik untuk melatih kesanggupan siswa
dalam memecahkan masalah-masalah yang
dihadapi dalam kehidupannya,
mengingat tidak ada manusia yang dapat terlepas
dari kesulitan atau masalah yang harusdiselesaikan secara rasional.Tujuan:Mencari jalan keluar dalam menghadapi masalah-masalah
secara rasional, Dalam memecahkan masalah
dapat dilakukan secaraindividual maupun secara bersama-sama, Mencari cara pemecahan masalah untuk meningkatkankepercayaan
pada diri sendiri.
10.
METODE INQUIRI, Inkuiri adalah suatu kegiatan dan
penelaahan sesuatu dengan cara mencari kesimpulan, keyakinan tertentu melalui
proses berpikir atau penalaran secara teratur, runtut dan bisa diterima oleh akal. Metode inkuiri merupakan kegiatan
belajar-mengajar dimana siswa dihadapkan pada suatu keadaan atau masalah
untuk kemudian dicari jawaban atau
kesimpulannya. Jawaban atau kesimpulan tersebut belum tentu
merupakan pemecahan atas masalah atau
keadaan yang dihadapi.Dapat juga
jawaban tersebut hanya sampai pada tingkat menemukan hal-hal yang menyebabkan timbulnya keadaan atau masalah tersebut. Dan hal inilah yang
membedakan antara metode inkuiri dengan metodepemecahan masalah (Problem
Solving) yang lebih menitikberatkan pada
pemecahan masalah yang dihadapi oleh siswa. Kegiatan inkuri dilakukan secara perorangan, kelompok ataupun
seluruh kelas (klasikal), baik dilakukan dalam kelas ataupun di luar kelas. Inkuiri dapat dilakukan dengan berbagai cara
seperti diskusi antar siswa, tanya jawabantar guru dengan murid, dan
sebagainya. Pelaksanaan metode inkuiri dapat
dimaksudkan untuk mencari jawaban
tertentu yang sudah pasti ataupunkemungkinan
pilihan (alternatif) jawaban atas masalah tertentu.Penggunaan
metode inkuiri bertujuan:Mengembangkan sikap, keterampilan, kemampuan siswa dalam memecahkan masalah atau
memutuskan sesuatu secara tepat (obyektif), Mengembangkan
kemampuan berpikir siswa agar lebih tanggap, cermat dan nalar (kritis,
analitis dan logis).
11.
BERMAIN PERAN, Metode bermain peran adalah berperan
atau memainkan peranan dalam dramatisasi masalah sosial atau psikologis. siswa
diajak untuk belajar memecahkan masalah pribadi, dengan bantuan kelompok sosial
yang anggotanya teman-temannya sendiri. Dengan kata lain metode ini berupaya
membantu individu melalui proses kelompok sosial.Melalui bermain peran, para
siswa mencoba mengeksploitasi masalah-masalah hubungan antar manusia dengan
cara memperagakannya. Hasilnya didiskusikan dalam kelas. Proses belajar dengan
menggunakan metode bermain peran diharapkan siswa mampu menghayati tokoh yang
dikehendaki, keberhasilan siswa dalam menghayati peran itu akan menetukan
apakah proses pemahaman, penghargaan dan identifikasi diri terhadap nilai
berkembang. Tujuan Penggunaan Bermain Peran : Untuk motivasi siswa,Untuk
menarik minat dan perhatian siswa,Menarik siswa untuk bertanya,Mengembangkan
kemampuan komunikasi siswa, Melatih siswa untuk berperan aktif dalam kehidupan
nyata.
12.
KARYA WISATA, Metode
karyawisata ialah suatu cara penyajian bahan pelajaran dengan membawa murid langsung kepada obyek
yang akan dipelajari di luar kelas. Tujuan
penggunaan metode karyawisata antara lain:Untuk
melengkapi pengetahuan yang diperoleh di sekolahatau kelas, Untuk melihat, mengamati, menghayati secara
langsung dan nyata mengenai obyek tersebut, Untuk menanamkan nilai moral pada siswa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar